....dan bumi masih berputar

Kita masih duduk di sofa ini, menatap kosong tak bergeming. Ada gurat kesedihan, dan kekecewaan tergambar di rautmu, pias rona merah dipipimu memberikan sedikit pendar diantara pucat kulitmu.

“Aku ingin bicara….” Katamu parau memecah keheningan.
Masih dengan mengepulkan asap sigaret perlahan aku beranikan melihat sorot mata itu, sorot mata yang dulu pernah singgah di setiap kecamuk rinduku, sorot mata yang tak pernah berhenti aku ceritakan pada setiap orang yang aku temui di penjuru planet ini.

Aku masih menatap kasihan melihat binar mata itu, dan yang aku lihat sekarang hanya puing-puing pengkhianatan berserak layaknya seonggok sampah dipinggiran pasar.
Ya.... sebuah pengkhianatan selalu terungkap di bagian akhir sebuah cerita !

“Ada yang datang”, kataku setengah berbisik, perlahan aku berdiri, berjalan perlahan setengah mengendap. Aku buka sedikit gorden biru lusuh warisan ibuku yang masih tergantung setia di kaca depan ruang tamu.

“Dia datang”, kataku dengan datar dan masih setengah berbisik,
“Kalau begitu aku pulang saja” katamu pelan tertahan, ada kekecewaan terpancar di wajahmu,
“Ya sudah,….kalau itu maumu !”

“Suatu saat,….” Katamu berbisik pelan hampir tak terdengar

“Aku buka pintu dulu” aku bergegas menuju pintu depan
si Ozra & ilu masih berdiri menunggu pintu dibuka,

“Hai !!!” tumben maen?”
“Nih mau ngambil lukisan, kan dulu pernah aku titipin kesini kan?”
“OK! Tuh dibelakang !”

“Yuk semua!”, katamu bergaya riang ” aku jalan duluan…”

“Kok dia pulangnya cepet-cepet?”
“Biasa,…. Lagi datang bulan,…. He… he…” kataku berlagak bodoh.

“Sudah nih” Ozra berpamitan, ada raut curiga tertempel di raut wajahnya yang lusuh berkeringat terkena terik matahari,

“Ok!” teriakku santai menjawabnya.

Aku tutup lagi pintu rumah ini, dan sendiri lagi disini,…

Pukul 4 sore saat tepat menyendiri dibelakang, memandang air kali penuh sampah plastik,
dan hijau rumput liar mengingatkanku akan hamparan sawah,
byuuuhh….ada sesuatu di hati ini, sesuatu yang aku pikir sangat luar biasa
andai semua rasa dimuka bumi ini di aduk jadi satu , mungkin seperti itu....

Aku hanya percaya satu hal bahwa aku tidak pernah memikirkan hari esok
dan aku menikmati saat ini, dimana sebuah cerita kadang memang tidak perlu diceritakan
apalagi itu sebuah pengkhianatan !

matahari makin tenggelam, boim masih bersimpuh di tanah dengan ekor yang masih tetap selalu gimbal, aku masih diam menikmati hawa sore dengan segelas kopi dan setengah bungkus sigaret,…. Dan bumi masih berputar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar